PERLUNYA KREATIVITAS

Menurut Avanti Fontana Ph.D, dalam bukunya ”Manajemen Inovasi dan Penciptaan Nilai”, Kreativitas muncul pada tataran individual dan tataran organisasi, bahkan komunitas. Untuk tataran organisasi, kita akan melihat bahwa organisasi dipimpin dan dijalankan oleh orang-orang yang kreatif. Kreativitas dalam organisasi ini tidak hanya dimiliki oleh satu dua orang. Kalau cuma satu dua orang, itu belum menjadi kreativitas organisasi. Begitu juga berlaku dalam tataran komunitas. Kita bisa bayangkan, hidup dalam suatu komunitas yang kreatif, atau bahkan sangat kreatif. Prinsip “tidak seorang pun dari kita sepandai semua dari kita”, berlaku pada kreativitas tataran organisasi dan komunitas. Rancang atau desain organisasi dan komunitas perlu dibangun sedemikian rupa, agar kreativitas sosial tumbuh subur. Nah, kaitannya dengan inovasi, kreativitas itu adalah pemicu inovasi.

Kreativitas pada tataran individual akan sulit didamaikan dengan kreativitas pada tataran organisasi jikalau orang-orang dalam organisasi itu, tidak memiliki karakter positif tentang perlunya kreativitas dalam organisasi. Karakter positif yang dimaksud itu adalah mengedepankan integritas. Kejujuran. Tidak ada iri hati. Tidak ada agenda tersembunyi, dan hal-hal lain yang positif. Organisasi perlu memiliki suasana kebebasan berkreasi. Organisasi juga perlu punya semangat, bahwa berpikir berbeda itu dihargai. Perlu semangat berkolaborasi, semangat berkarya untuk kepentingan yang lebih besar, bukan kepentingan individual belaka, hal ini dapat Kita sebut dengan kreativitas sosial. Kreativitas sosial ini memicu aktivitas penciptaan nilai sosial dan ekonomi, berpikir besar, dan sistemik untuk kepentingan banyak orang. Harus ada inovasi yang berprinsip dan berkarakter. Bukan hanya berkompetensi. Jadi, hormati prinsip-prinsip manajemen inovasi. Hormati prinsip-prinsip inovasi.

Adapun cara-cara untuk memberdayakan individu-individu dalam tim atau organisasi supaya mereka mampu mengembangkan kreativitasnya adalah sbb :
Pertama, manajer mendorong anggota tim untuk menyumbang ide demi kemajuan organisasi. Perlu diingat bahwa pemimpin dan manajer bukan satu-satunya sumber ide.
Kedua, membasmi mitos, bahwa penemuan brilian hanya berhasil dengan usaha soliter (upaya sendiri).
Ketiga, mengundang individu-individu dengan keahlian dan latar belakang berbeda untuk bekerja sama.
Keempat, menciptakan keamanan psikologis untuk mengkreasikan pembelajaran dari setiap kegagalan.
Kelima, membiarkan orang-orang melakukan pekerjaan yang baik, “good work”.
Keenam, memberi independensi sebanyak mungkin.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Text

Followers

cirebon city

jam